Berita

Prinsip tas vakum.

tas vakum, juga dikenal sebagai kemasan vakum, didasarkan pada prinsip tekanan atmosfer, peran utama kantong vakum adalah untuk mendeoksigenasi, untuk membantu mencegah pembusukan makanan. Pengemasan vakum adalah proses memompa keluar oksigen dalam kantong pengemas dan sel makanan dengan pompa, sehingga mikroorganisme kehilangan “lingkungan hidupnya”.Kantong vakumjuga dapat mencegah oksidasi makanan, sehingga makanan tidak berubah rasa, kerusakan hingga mengurangi hilangnya vitamin A dan C.


Bahan pengemas vakum umumnya menggunakan film komposit lapis ganda atau film komposit tipis aluminium tiga lapis yang terbuat dari tiga kantong penyegel.Kemasan vakummesin yang biasa digunakan tipe rongga dan tipe pemompaan eksternal dua model. Teknologi pengemasan vakum Tiongkok dikembangkan pada awal tahun 1980an, dan teknologi pengemasan vakum tiup mulai digunakan pada awal tahun 1990an.


Pengemasan vakum dipompa secara vakum, lalu diisi dengan nitrogen, karbon dioksida, dan gas lainnya. Nitrogen merupakan gas inert yang berperan sebagai pengisi, sehingga kantong vakum mempertahankan tekanan positif untuk mencegah udara di luar kantong masuk ke dalam kantong, dan berperan sebagai pelindung makanan. Karbon dioksida memiliki efek aktif menghambat jamur, bakteri pembusuk dan mikroorganisme lainnya. Beberapa makanan seperti makanan rapuh dan rapuh, makanan minyak mudah berubah bentuk, tepi tajam atau kekerasan tinggi akan menusuk kantong vakum dan makanan lainnya, setelah kemasan inflasi vakum, tekanan inflasi di dalam kantong vakum lebih besar dari tekanan atmosfer di luar kantong, yang secara efektif dapat mencegah makanan hancur dan berubah bentuk di bawah tekanan, dan tidak mempengaruhi penampilan tas serta pencetakan dan dekorasi. Dengan promosi kemasan kantong vakum kecil dan berkembangnya supermarket, cakupan penerapannya akan semakin luas, dan beberapa secara bertahap akan menggantikan kemasan keras.


Vakum selain oksigen selain menghambat pertumbuhan dan reproduksi mikroorganisme, fungsi penting lainnya adalah mencegah oksidasi makanan, karena makanan berlemak banyak mengandung asam lemak tak jenuh, teroksidasi oleh aksi oksigen, sehingga rasa makanan memburuk. Selain itu, oksidasi juga menyebabkan hilangnya vitamin A dan vitamin C, dan zat-zat yang tidak stabil dalam pewarna makanan dipengaruhi oleh oksigen sehingga membuat warnanya menjadi gelap. Oleh karena itu, deoksigenasi secara efektif dapat mencegah kerusakan makanan dan mempertahankan warna, aroma, rasa dan nilai gizinya.



Sebelumnya :

-

Berita Terkait
X
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept